Komponen-komponen Boiler
Pipa Air
Memahami
bagian-bagian dari boiler, akan memudahkan kita untuk memahami proses kerja
dari boiler. Boiler yang menjadi media untuk "memindahkan" kandungan
energi panas dari bahan bakar ke air, memiliki dua lingkup besar komponen
penyusun yakni komponen-kompoen yang mendukung proses pembakaran, dan komponen-komponen
yang berhubungan dengan perubahan fase dari air menjadi uap air. Kedua lingkup
komponen tersebut akan kita bahas satu-persatu pada artikel ini.
Sebagai
pokok pembahasan, saya akan mengambil acuan berupa sebuah boiler pipa air
dengan bahan bakar batubara (kapasitas max. 283 ton/jam batubara) dan mampu
memproduksi uap air superheater max. 640 kg/s. Boiler jenis ini sangat umum
digunakan pada industri pembangkit listrik tenaga uap dengan kemampuan produksi
listrik max. 640 MW.
Boiler berskala besar dibentuk oleh pipa-pipa (tubing) berukuran antara 25
mm hingga 100 mm. Pipa-pipa ini memiliki desain material dan bentuk khusus yang
harus tahan terhadap perbedaan temperatur ekstrim antara ruang bakar dengan air
/ uap air yang mengalir di dalamnya. Selain itu material pipa haruslah bersifat
konduktor panas yang baik, sehingga perpindahan panas (heat transfer) dari proses
pembakaran ke air / uap air bisa efektif.
Ada desain khusus pada pipa-pipa boiler besar yang cukup
unik. Pipa-pipa tersebut berkontur ulir di dalamnya, sehingga menciptakan
aliran turbulen pada saat air atau uap air mengalir di dalam pipa-pipa tersebut.
Tujuan diciptakannya aliran turbulen adalah untuk mengurangi efek gesekan
antara air atau uap air dengan permukaan pipa, sehingga mengurangi resiko
kemungkinan adanya aliran yang mengganggu (turbulensi) pada lekukan pipa. Pada
akhirnya hal ini akan meningkatkan efisiensi perpindahan energi panas dari
proses pembakaran ke air.
Ex Eropa, Ex Japan, Ex China